Di perkuliahan
kimia fisik tadi, dosen saya sempat membicarakan tentang air, keajaiban air. Air
bisa berubah bentuknya tergantung apa yang kita ucapkan. Keajaiban ini
ditemukan oleh orang Jepang, kata dosen saya. Iya saya mengetahuinya, orang Jepang itu
bernama Masson Emoto. Dalam bukunya The Hidden Messages in Water. Dalam buku
tersebut si Emoto membuktikan bahwa karakter kristal yang terbentuk dalam air
beku dapat berubah ketika kata tertentu diarahkan padanya.
Air yang
dihadapkan pada kata-kata indah semacam ‘kasih sayang’, ‘maaf’, ‘terima kasih’,
cinta’ ternyata menunjukkan pola kristal mirip kepingan salju yang indah serta
memiliki warna memukau. Sementara itu, air yang diberikan kata-kata yang jelek,
bahkan bisa menyakitkan hati kita menghasilkan pola kristal yang kacau balau
dan asimetris dengan warna-warna buruk.
Jadi Inget juga
ketika mau UN, saya dan teman2 bawa air dan menghadap Abuya (pimpinan pondok)
untuk minta didoakan air yang dibawa tersebut. Saya juga kurang mengerti waktu
itu, apa maksudnya, hanya sekedar ikut-ikutan. Katanya kalau air yang di doain abuya
membawa berkah. tidak hanya mau UN, kalau sakit, Gak betah dipondok. pengen
pulang. Minta air aja ke abah. ahh kurang mengerti tentang itu, untung saja
saya betah-betah aja. Berjalannya waktu akhirnya saya menemukan buku yang
menjelaskan tentang pengaruh kata-kata.
Dalam buku si
Masson juga menceritakan bahwa ada sebuah keluarga melakukan eksperimen dengan
beberapa kendi berisi beras. Mereka menyiapkan dua kendi berisi beras, dan setiap
hari selama sebulan mereka mengatakan ‘terima kasih’ pada kendi pertama. Sedangkan
pada kendi kedua dikatakan ‘dasar bodoh’. Di akhir bulan, beras pada kendi yang
mereka bisiki ucapan ‘terima kasih’ mengalami proses fermentasi, dengan bau
lembut seperti ragi. Sedangkan beras dalam kendi kedua malah membusuk dan
hitam. Yang punya kendi silahkan dicoba J.
Pengaruh kata-kata
memang besar bahkan dapat mempengaruhi karakter seseorang. Itu terjadi di
kehidupan saya. Saya pernah menjadi orang yang selalu diejeki oleh teman-teman,
akhirnya saya nol prestasi yang membanggakan diri dan menjadi penyendiri. Saya juga
pernah menjadi orang yang suka dipuji oleh teman-teman yang memberikan dampak kemajuan
prestasi.
Dari penjelasan
tentang air, saya menjadi mengerti dan berusaha menghindar diri dari
ejekan-ejekan. Mengapa menghindar diri? Sudah kita ketahui bahwa tubuh manusia sebagian
besar terdiri atas air. Sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa jika tubuh kita
sering menerima kata-kata negatif, itu sangat berpengaruh terhadap buruknya
respons yang dikeluarkan oleh tubuh kita. Kita menjadi tidak percaya diri dan
dampak negatif lainnya. Saran saya jangan mendengarkan lagu-lagu cengeng atau
terkesan cengeng. Apalagi kalau galau, ludah galau denger lagu galau, tambah
galau.
Sekarang kita
telah mengetahui besarnya pengaruh kata-kata yang kita pilih terhadap kualitas
kehidupan kita. Mulai kini, bijaksanalah dalam memilih kata (pesan untuk saya
juga). Usahakan membiasakan diri banyak mendengar dan mengucapkan kata-kata
yang bijak. Insya Allah hal baik akan terjadi pada kehidupan anda.
“jangan enggan
mengapresiasi kerja keras manusia. Karena apresiasi sering kali memancing
potensi dan mengundang prestasi” –Ahmad Rifa’i Rif’an--.