Kamis, 03 Oktober 2013

pengaruh kata-kata dan air

Di perkuliahan kimia fisik tadi, dosen saya sempat membicarakan tentang air, keajaiban air. Air bisa berubah bentuknya tergantung apa yang kita ucapkan. Keajaiban ini ditemukan oleh orang Jepang, kata dosen saya.  Iya saya mengetahuinya, orang Jepang itu bernama  Masson Emoto. Dalam bukunya The Hidden Messages in Water. Dalam buku tersebut si Emoto membuktikan bahwa karakter kristal yang terbentuk dalam air beku dapat berubah ketika kata tertentu diarahkan padanya.

Air yang dihadapkan pada kata-kata indah semacam ‘kasih sayang’, ‘maaf’, ‘terima kasih’, cinta’ ternyata menunjukkan pola kristal mirip kepingan salju yang indah serta memiliki warna memukau. Sementara itu, air yang diberikan kata-kata yang jelek, bahkan bisa menyakitkan hati kita menghasilkan pola kristal yang kacau balau dan asimetris dengan warna-warna buruk.

Jadi Inget juga ketika mau UN, saya dan teman2 bawa air dan menghadap Abuya (pimpinan pondok) untuk minta didoakan air yang dibawa tersebut. Saya juga kurang mengerti waktu itu, apa maksudnya, hanya sekedar ikut-ikutan. Katanya kalau air yang di doain abuya membawa berkah. tidak hanya mau UN, kalau sakit, Gak betah dipondok. pengen pulang. Minta air aja ke abah. ahh kurang mengerti tentang itu, untung saja saya betah-betah aja. Berjalannya waktu akhirnya saya menemukan buku yang menjelaskan tentang pengaruh kata-kata.

Dalam buku si Masson juga menceritakan bahwa ada sebuah keluarga melakukan eksperimen dengan beberapa kendi berisi beras. Mereka menyiapkan dua kendi berisi beras, dan setiap hari selama sebulan mereka mengatakan ‘terima kasih’ pada kendi pertama. Sedangkan pada kendi kedua dikatakan ‘dasar bodoh’. Di akhir bulan, beras pada kendi yang mereka bisiki ucapan ‘terima kasih’ mengalami proses fermentasi, dengan bau lembut seperti ragi. Sedangkan beras dalam kendi kedua malah membusuk dan hitam. Yang punya kendi silahkan dicoba J.

Pengaruh kata-kata memang besar bahkan dapat mempengaruhi karakter seseorang. Itu terjadi di kehidupan saya. Saya pernah menjadi orang yang selalu diejeki oleh teman-teman, akhirnya saya nol prestasi yang membanggakan diri dan menjadi penyendiri. Saya juga pernah menjadi orang yang suka dipuji oleh teman-teman yang memberikan dampak kemajuan prestasi.

Dari penjelasan tentang air, saya menjadi mengerti dan berusaha menghindar diri dari ejekan-ejekan. Mengapa menghindar diri? Sudah kita ketahui bahwa tubuh manusia sebagian besar terdiri atas air. Sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa jika tubuh kita sering menerima kata-kata negatif, itu sangat berpengaruh terhadap buruknya respons yang dikeluarkan oleh tubuh kita. Kita menjadi tidak percaya diri dan dampak negatif lainnya. Saran saya jangan mendengarkan lagu-lagu cengeng atau terkesan cengeng. Apalagi kalau galau, ludah galau denger lagu galau, tambah galau.

Sekarang kita telah mengetahui besarnya pengaruh kata-kata yang kita pilih terhadap kualitas kehidupan kita. Mulai kini, bijaksanalah dalam memilih kata (pesan untuk saya juga). Usahakan membiasakan diri banyak mendengar dan mengucapkan kata-kata yang bijak. Insya Allah hal baik akan terjadi pada kehidupan anda.
“jangan enggan mengapresiasi kerja keras manusia. Karena apresiasi sering kali memancing potensi dan mengundang prestasi” –Ahmad Rifa’i Rif’an--.