TUGAS UTS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Nama : Sarip Hidayat
NIM : 1112016200047
Kelas : Pendidikan kimia 2 B
1.
Jelaskan masing-masing urgensi diajarkannya PKn di
Perguruan Tinggi !
4 alasan penting (urgensi) lain yang mendasari diajarkannya PKn diajarkan
di Perguruan Tinggi, yakni;
(1)
adanya proses transisi demokrasi di Indonesia,
masa transisi demokrasi di
Indonesia dimulai dari tahun 1998 setelah pemerintahan Soeharto berakhir. Sejak
saat itu pula era otoriter di Indonesia berakhir dan lahir era demokratisasi.
Jika masa demokrasi di hitung dari saat itu, berarti umur demokrasi Indonesia
masih belia. Kultur demokrasi yang baik sebagaimana tujuan demokrasi itu
sendiri belum tercipta. Masyarakat juga para elite politik masih memandang
demokrasi sebagai kebebasan tanpa batas. Masyarakat menjadi sangat tidak
mengerti dan tidak mau untuk mendukung pertumbuhan demokrasi jika hanya
dilihatkan tingkah laku para pemerintah dan anggota DPR yang mencerminkan
keburukan, contoh: korupsi dan absen rapat paripurna. Bahkan demokrasi di anggap
mahal dengan melihat fenomena jika kita ingin jadi anggota DPR perlu menyiapkan
uang sedikitnya 500 juta rupiah. Dan masih banyak lagi kultur demokrasi kita yang
menyimpang dari tujuannya di sebabkan kurangnya pendidikan demokrasi yang
bersifat nyata bukan sebatas pengertian Proses transisi adalah proses yang
perlu pembinaan agar sesuai dengan tujuan awalnya.
(2)
posisi mahasiswa sebagai agent of social changes,
mahasiswa memiliki peran untuk
mewujudkan perubahan dan pembangunan suatu bangsa. Sudah banyak contoh negara
yang pemerintahannya ditumbangkan oleh mahasiswa termasuk negeri kita. Peran
mahasiswa sebagai agen perubahan tidak lepas dari keilmuan yang di dapat dari
perkuliahan yang diikutinya dan semangat membara untuk melakukan sebuah
perubahan. Baik itu dari diskusi maupun yang di dapat dari dosen. Keilmuan yang
di dapatkan menjadi bekal untuk pengabdian dan pembangunan bangsa Sehingga
perlu adanya pendidikan mengenai kewarganegaraan sebagai bagian dari pembangunan
kultur atau budaya politik yang lebih demokratis. Keadaan demokrasi saat ini
perlu diperbaiki dengan di awali dari
para pemain demokrasi itu sendiri. Termasuk mahasiswa yang merupakan penerus
generasi yang akan datang dan kalangan yang lebih dekat dengan masyarakat.
Pendidikan kewarganegaraan kepada mahasiswa akan memberikan pengembangan kultur
demokrasi ke arah yang lebih baik. Karena awal yang baik akan berjalan dengan
baik
(3)
PKn sebagai instrumen social engineering, dan
(4)
PKn sebagai pengembangan political and civic culture
Pembahasan mengenai urgensi
ketiga tidak lepas dari pembahasan-pembahasan urgensi sebelumnya. PKn merupakan
salah satu cara untuk mengembangkan kultur demokrasi yang beradab. Dengan
pelajaran PKn diharapkan terciptanya budaya berpolitik yang santun, masyarakat
yang damai, masyarakat mampu mengurus diri sendiri, dan pemerintahan tang
beradab.
Kesimpulannya, PKn merupakan salah satu alat untuk
menegakkan demokrasi yang berkeadaban melalui pendidikan.
2.
Apa sikap dan tindakan yang akan Anda lakukan jika mereka
benar-benar menginginkan Indonesia menjadi Negara Islam?
timbulnya keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara islam
disebabkan lemahnya kultur politik berdemokrasi di Indonesia. Sehingga mereka
memandang demokrasi berbeda dengan islam. Demokrasi merupakan produk thogut yang
tidak boleh diterima. Islam merupakan sistem yang sempurna dibandingkan
demokrasi. Mungkin mereka beranggapan seperti itu karena memang saat ini belum
ada negara islam yang demokrasinya berhasil, termasuk Indonesia. Pada dasarnya,
bukanlah sistem demokrasi yang salah tetapi kaum muslim belum bisa bersatu,
terpecah menjadi berbagai golongan, dan beranggapan bahwa golongannya yang
benar. Mereka beranggap yang bisa menyatukan mereka adalah sistem khalifah.
Tidak tahu sistem khalifahnya merujuk ke masa Khulafa Rasyidin atau masa
dinasti islam/bani. Sedangkan golongan lain menyatakan sistem khalifah tidak
dapat menyatukan perbedaan yang ada. Bisa jadi, keterbatasan pengalaman
berorganisasi kita merupakan penjelasan lain kenapa sulit menumbuhkan demokrasi
di negara kita. Terlebih islam tidak punya pengalaman empirik demokrasi secara
memadai. Memang dengan keanekaragaman yang begitu
tinggi di internal kita baik umat muslim seluruhnya maupun Indonesia diperlukan
suatu ideologi yang mampu menaungi seluruh elemen yang berbeda agar dapat hidup
harmonis. Sebenarnya demokrasi bisa menaungi seluruhnya jika kita mampu
menerima dan membangunnya terlebih demokrasi Pancasila sudah diterapkan sejak
Indonesia merdeka. Tidak begitu saja di ganti dan memulainya dari nol lagi.
Atas dasar di atas,
sikap saya jika usaha mereka mendirikan Indonesia sebagai negara islam hanya
akan menimbulkan pertumpahan darah maka saya menolaknya. Walaupun sebenarnya
saya menginginkan itu. Keinginan saya umat muslim di dunia bersatu dengan
ideologi dan prinsip yang berbeda tetapi satu persamaan, yaitu Islam. Tidak
perlu menjadikan semua negara islam. Negara muslim yang bersistem demokrasi pun
akan tumbuh kultur keislaman karena mayoritas orang muslim yang beriman dan
taat. , jika
ketika kita memperjuangkan negara Islam supaya berdiri di atas tanah sabang
sampai merauke ini tanpa keimanan yang kuat, saya khawatir jika pembentukan
negara Islam adalah sebuah tujuan dan bukan dijadikan sarana untuk memperbaiki
harkat dan martabat hidup manusia dan alam dan untuk mencari ridho Tuhan.
Bukankah dengan membiarkan negara Islam berdiri sedangkan diri umat Islam belum
memiliki keimanan yang kuat dan terjadi penyimpangan atas hal tersebut akan
menimbulkan penurunan kesucian dari agama Islam. Jika masih dalam proses
pembentukan negara Islam kita tidak memiliki Iman yang kuat untuk
memperjuangkan negara Islam, saya khawatir jika kita melakukan perjuangan untuk
mendirikan negara Islam akan berdasarkan untuk mendapatkan kekuasaan bukan
karena Allah. Pancasila memberikan kita kebebasan kita beragama dan ada baiknya
kebebasan tersebut digunakan untuk menumbuhkembangkan keimanan kita agar kuat
dan bermanfaat terhadap yang lain serta menjadikan diri muslim yang
berkualitas. Agar perbedaan yang ada di internal kita bisa saling menghormati
bukan saling membenarkan dengan memerangi golongan yang berbeda. Karena
perbedaan pasti ada maka cari kesamaan dan prinsip yang dapat menyatukan kita.
Tunjukkan pada mereka islam adalah Rahmattan lil ‘alamin.
3.
dampak apakah yang bisa muncul dari globalisasi tersebut,
baik pada sektor ekonomi, pendidikan, politik, sosial dan budaya? Dan Solusi
apa yang anda tawarkan untuk meminimalisasi dampak (negatif) globalisasi tersebut?
Sebenarnya
globalisasi sudah lama terjadi di Indonesia saat mulainya perdagangan
rempah-rempah. Perbedaannya globalisasi dulu menggunakan kekerasan, sedangkan
saat ini melalui perundingan dan kesepakatan yang mengikat. Memang globalisasi
memberikan dampak positif. Di sisi lain globalisasi memberikan dampak negatif
dan merupakan alat penjajah baru untuk menjajah kita. Mereka tidak menjajah
kita dengan kerja rodi dan tanam paksa seperti dahulu. Globalisasi menjanjikan
kemajuan dan kemakmuran. Tetapi itu untuk mereka. Justru dengan globalisasi
(yang berlebih) mereka kita di jajah, dijarah oleh mereka apa yang kita miliki.
Hal
yang paling terasa dari globalisasi di sektor sosial adalah tumbuhnya sikap
individualisme
(mementingkan
diri sendiri). Padahal dahulu Indonesia dikenal kebersamaan dan keharmonisannya
dalam bermasyarakat. Tetapi sekarang kegiatan gotong oyong dan kebersamaan
dalam bermasyarakat ditinggalkan. Mengenai sektor budaya tidak ada keseimbangan
dalam menyajikan hiburan budaya antara budaya barat dan budaya Indonesia.
Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kita berdampak negatif yang
melanggar norma dan agama, contohnya sex bebas. Bahkan anak muda sekarang jika
harus memilih untuk menonton wayang atau konser Korea, jawabannya tentu konser
Korea. Meminimalisirkan dampak sosial dan budaya dari globalisasi yaitu melestarikan
berbagai budaya kita. Menyajikan pertunjukan-pertunjukan atau event tradisi
dan budaya kita dengan penyajian yang modernis. Agar bisa bersaing dengan
budaya luar. Jangan sampai generasi berikutnya tidak mengetahui budayanya
sehingga negara lain dapat mencurinya. Ini adalah PR untuk menteri kebudayaan
dan tugas yang bisa dilaksanakan oleh media. Keimanan dan moralitas masyarakat
juga dapat mengurangi dampak negatif. Budaya mengaji selepas magrib harus
ditumbuhkan lagi. Moralitas perlu ditingkatkan, solusinya melaksanakan
pendidikan kewarganegaraan. Dengan pendidikan kewarganegaraan dampak di
sektor pendidikan juga bisa diatasi. Di sektor pendidikan diutamakan belajar
diskusi kelompok agar sifat individualistis dapat dicegah. Pendidikan
kewarganegaraan juga dapat meningkatkan jiwa semangat persatuan nasionalisme
agar tidak mudah diporak-porandakan oleh negara lain. Di sektor politik, adanya
kesepakatan global yang dikomandoi oleh PBB dan dikuasai negara maju membuat
negara berkembang kedaulatannya tidak bisa berdiri sendiri. Ruang geraknya
dibatasi, seolah-olah tidak boleh maju. Kesepakatan-kesepakatan yang telah
dibuat juga berdampak pada sektor ekonomi. Perdagangan bebas menyebabkan
pertumbuhan produk dalam negeri terhambat dan semakin melebarnya jurang antara
si kaya dengan si miskin. Perusahaan-perusahaan asing mengeruk kekayaan yang
kita miliki. Bukan karena kita tidak mampu mengolahnya tetapi karena
kesepakatan global yang sudah dikonspirasikan sehingga termonopoli ekonomi
bangsa. Produk-produk impor diutamakan daripada produk dalam negeri. VOC
modern. Dalam hal ini saya mendukung kebijakan pemerintah untuk memporteksikan
produk dan industri dalam negeri serta membatasi pengimporan. Nasi sudah
menjadi bubur. Kita terlanjur meratifikasikan perdagangan bebas sehingga mau
tidak mau kita harus mematuhi dan ikut bermain. Solusi yang baik dalam kasus
ini yaitu meningkatkan SDM melalui pendidikan. Melalui pendidikan yang
optimal, bangsa Indonesia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sehingga dapat bersaing di kancah dunia internasional. Peningkatan kualitas
guru menjadi kunci awal pada perubahan. Sehingga perlu adanya perhatian
pemerintah pada kesejahteraan guru-guru. Dengan itu, pendidikan kita mampu
bersaing di kancah internasional.
*kalimat yang bercetak miring adalah solusi yang saya
berikan