Jumat, 24 Mei 2013

TUGAS UTS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN




TUGAS  UTS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Nama : Sarip Hidayat
NIM : 1112016200047
Kelas : Pendidikan kimia 2 B

1.      Jelaskan masing-masing urgensi diajarkannya PKn di Perguruan Tinggi !

4 alasan penting (urgensi) lain yang mendasari diajarkannya PKn diajarkan di Perguruan Tinggi, yakni;
(1)   adanya proses transisi demokrasi di Indonesia,
masa transisi demokrasi di Indonesia dimulai dari tahun 1998 setelah pemerintahan Soeharto berakhir. Sejak saat itu pula era otoriter di Indonesia berakhir dan lahir era demokratisasi. Jika masa demokrasi di hitung dari saat itu, berarti umur demokrasi Indonesia masih belia. Kultur demokrasi yang baik sebagaimana tujuan demokrasi itu sendiri belum tercipta. Masyarakat juga para elite politik masih memandang demokrasi sebagai kebebasan tanpa batas. Masyarakat menjadi sangat tidak mengerti dan tidak mau untuk mendukung pertumbuhan demokrasi jika hanya dilihatkan tingkah laku para pemerintah dan anggota DPR yang mencerminkan keburukan, contoh: korupsi dan absen rapat paripurna. Bahkan demokrasi di anggap mahal dengan melihat fenomena jika kita ingin jadi anggota DPR perlu menyiapkan uang sedikitnya 500 juta rupiah. Dan masih banyak lagi kultur demokrasi kita yang menyimpang dari tujuannya di sebabkan kurangnya pendidikan demokrasi yang bersifat nyata bukan sebatas pengertian Proses transisi adalah proses yang perlu pembinaan agar sesuai dengan tujuan awalnya.


(2)   posisi mahasiswa sebagai agent of social changes,
mahasiswa memiliki peran untuk mewujudkan perubahan dan pembangunan suatu bangsa. Sudah banyak contoh negara yang pemerintahannya ditumbangkan oleh mahasiswa termasuk negeri kita. Peran mahasiswa sebagai agen perubahan tidak lepas dari keilmuan yang di dapat dari perkuliahan yang diikutinya dan semangat membara untuk melakukan sebuah perubahan. Baik itu dari diskusi maupun yang di dapat dari dosen. Keilmuan yang di dapatkan menjadi bekal untuk pengabdian dan pembangunan bangsa Sehingga perlu adanya pendidikan mengenai kewarganegaraan sebagai bagian dari pembangunan kultur atau budaya politik yang lebih demokratis. Keadaan demokrasi saat ini perlu diperbaiki  dengan di awali dari para pemain demokrasi itu sendiri. Termasuk mahasiswa yang merupakan penerus generasi yang akan datang dan kalangan yang lebih dekat dengan masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan kepada mahasiswa akan memberikan pengembangan kultur demokrasi ke arah yang lebih baik. Karena awal yang baik akan berjalan dengan baik
(3)   PKn sebagai instrumen social engineering, dan
(4)   PKn sebagai pengembangan political and civic culture
Pembahasan mengenai urgensi ketiga tidak lepas dari pembahasan-pembahasan urgensi sebelumnya. PKn merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kultur demokrasi yang beradab. Dengan pelajaran PKn diharapkan terciptanya budaya berpolitik yang santun, masyarakat yang damai, masyarakat mampu mengurus diri sendiri, dan pemerintahan tang beradab.

Kesimpulannya, PKn merupakan salah satu alat untuk menegakkan demokrasi yang berkeadaban melalui pendidikan.

2.      Apa sikap dan tindakan yang akan Anda lakukan jika mereka benar-benar menginginkan Indonesia menjadi Negara Islam?

timbulnya keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara islam disebabkan lemahnya kultur politik berdemokrasi di Indonesia. Sehingga mereka memandang demokrasi berbeda dengan islam. Demokrasi merupakan produk thogut yang tidak boleh diterima. Islam merupakan sistem yang sempurna dibandingkan demokrasi. Mungkin mereka beranggapan seperti itu karena memang saat ini belum ada negara islam yang demokrasinya berhasil, termasuk Indonesia. Pada dasarnya, bukanlah sistem demokrasi yang salah tetapi kaum muslim belum bisa bersatu, terpecah menjadi berbagai golongan, dan beranggapan bahwa golongannya yang benar. Mereka beranggap yang bisa menyatukan mereka adalah sistem khalifah. Tidak tahu sistem khalifahnya merujuk ke masa Khulafa Rasyidin atau masa dinasti islam/bani. Sedangkan golongan lain menyatakan sistem khalifah tidak dapat menyatukan perbedaan yang ada. Bisa jadi, keterbatasan pengalaman berorganisasi kita merupakan penjelasan lain kenapa sulit menumbuhkan demokrasi di negara kita. Terlebih islam tidak punya pengalaman empirik demokrasi secara memadai. Memang dengan keanekaragaman yang begitu tinggi di internal kita baik umat muslim seluruhnya maupun Indonesia diperlukan suatu ideologi yang mampu menaungi seluruh elemen yang berbeda agar dapat hidup harmonis. Sebenarnya demokrasi bisa menaungi seluruhnya jika kita mampu menerima dan membangunnya terlebih demokrasi Pancasila sudah diterapkan sejak Indonesia merdeka. Tidak begitu saja di ganti dan memulainya dari nol lagi.
Atas dasar di atas, sikap saya jika usaha mereka mendirikan Indonesia sebagai negara islam hanya akan menimbulkan pertumpahan darah maka saya menolaknya. Walaupun sebenarnya saya menginginkan itu. Keinginan saya umat muslim di dunia bersatu dengan ideologi dan prinsip yang berbeda tetapi satu persamaan, yaitu Islam. Tidak perlu menjadikan semua negara islam. Negara muslim yang bersistem demokrasi pun akan tumbuh kultur keislaman karena mayoritas orang muslim yang beriman dan taat. , jika ketika kita memperjuangkan negara Islam supaya berdiri di atas tanah sabang sampai merauke ini tanpa keimanan yang kuat, saya khawatir jika pembentukan negara Islam adalah sebuah tujuan dan bukan dijadikan sarana untuk memperbaiki harkat dan martabat hidup manusia dan alam dan untuk mencari ridho Tuhan. Bukankah dengan membiarkan negara Islam berdiri sedangkan diri umat Islam belum memiliki keimanan yang kuat dan terjadi penyimpangan atas hal tersebut akan menimbulkan penurunan kesucian dari agama Islam. Jika masih dalam proses pembentukan negara Islam kita tidak memiliki Iman yang kuat untuk memperjuangkan negara Islam, saya khawatir jika kita melakukan perjuangan untuk mendirikan negara Islam akan berdasarkan untuk mendapatkan kekuasaan bukan karena Allah. Pancasila memberikan kita kebebasan kita beragama dan ada baiknya kebebasan tersebut digunakan untuk menumbuhkembangkan keimanan kita agar kuat dan bermanfaat terhadap yang lain serta menjadikan diri muslim yang berkualitas. Agar perbedaan yang ada di internal kita bisa saling menghormati bukan saling membenarkan dengan memerangi golongan yang berbeda. Karena perbedaan pasti ada maka cari kesamaan dan prinsip yang dapat menyatukan kita. Tunjukkan pada mereka islam adalah Rahmattan lil ‘alamin.

3.      dampak apakah yang bisa muncul dari globalisasi tersebut, baik pada sektor ekonomi, pendidikan, politik, sosial dan budaya? Dan Solusi apa yang anda tawarkan untuk meminimalisasi dampak (negatif) globalisasi tersebut?

Sebenarnya globalisasi sudah lama terjadi di Indonesia saat mulainya perdagangan rempah-rempah. Perbedaannya globalisasi dulu menggunakan kekerasan, sedangkan saat ini melalui perundingan dan kesepakatan yang mengikat. Memang globalisasi memberikan dampak positif. Di sisi lain globalisasi memberikan dampak negatif dan merupakan alat penjajah baru untuk menjajah kita. Mereka tidak menjajah kita dengan kerja rodi dan tanam paksa seperti dahulu. Globalisasi menjanjikan kemajuan dan kemakmuran. Tetapi itu untuk mereka. Justru dengan globalisasi (yang berlebih) mereka kita di jajah, dijarah oleh mereka apa yang kita miliki.
Hal yang paling terasa dari globalisasi di sektor sosial adalah tumbuhnya sikap individualisme
(mementingkan diri sendiri). Padahal dahulu Indonesia dikenal kebersamaan dan keharmonisannya dalam bermasyarakat. Tetapi sekarang kegiatan gotong oyong dan kebersamaan dalam bermasyarakat ditinggalkan. Mengenai sektor budaya tidak ada keseimbangan dalam menyajikan hiburan budaya antara budaya barat dan budaya Indonesia. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kita berdampak negatif yang melanggar norma dan agama, contohnya sex bebas. Bahkan anak muda sekarang jika harus memilih untuk menonton wayang atau konser Korea, jawabannya tentu konser Korea. Meminimalisirkan dampak sosial dan budaya dari globalisasi yaitu melestarikan berbagai budaya kita. Menyajikan pertunjukan-pertunjukan atau event tradisi dan budaya kita dengan penyajian yang modernis. Agar bisa bersaing dengan budaya luar. Jangan sampai generasi berikutnya tidak mengetahui budayanya sehingga negara lain dapat mencurinya. Ini adalah PR untuk menteri kebudayaan dan tugas yang bisa dilaksanakan oleh media. Keimanan dan moralitas masyarakat juga dapat mengurangi dampak negatif. Budaya mengaji selepas magrib harus ditumbuhkan lagi. Moralitas perlu ditingkatkan, solusinya melaksanakan pendidikan kewarganegaraan. Dengan pendidikan kewarganegaraan dampak di sektor pendidikan juga bisa diatasi. Di sektor pendidikan diutamakan belajar diskusi kelompok agar sifat individualistis dapat dicegah. Pendidikan kewarganegaraan juga dapat meningkatkan jiwa semangat persatuan nasionalisme agar tidak mudah diporak-porandakan oleh negara lain. Di sektor politik, adanya kesepakatan global yang dikomandoi oleh PBB dan dikuasai negara maju membuat negara berkembang kedaulatannya tidak bisa berdiri sendiri. Ruang geraknya dibatasi, seolah-olah tidak boleh maju. Kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat juga berdampak pada sektor ekonomi. Perdagangan bebas menyebabkan pertumbuhan produk dalam negeri terhambat dan semakin melebarnya jurang antara si kaya dengan si miskin. Perusahaan-perusahaan asing mengeruk kekayaan yang kita miliki. Bukan karena kita tidak mampu mengolahnya tetapi karena kesepakatan global yang sudah dikonspirasikan sehingga termonopoli ekonomi bangsa. Produk-produk impor diutamakan daripada produk dalam negeri. VOC modern. Dalam hal ini saya mendukung kebijakan pemerintah untuk memporteksikan produk dan industri dalam negeri serta membatasi pengimporan. Nasi sudah menjadi bubur. Kita terlanjur meratifikasikan perdagangan bebas sehingga mau tidak mau kita harus mematuhi dan ikut bermain. Solusi yang baik dalam kasus ini yaitu meningkatkan SDM melalui pendidikan. Melalui pendidikan yang optimal, bangsa Indonesia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga dapat bersaing di kancah dunia internasional. Peningkatan kualitas guru menjadi kunci awal pada perubahan. Sehingga perlu adanya perhatian pemerintah pada kesejahteraan guru-guru. Dengan itu, pendidikan kita mampu bersaing di kancah internasional.
*kalimat yang bercetak miring adalah solusi yang saya berikan